Kadisdikpora Buka Kegiatan Pelatihan Inhouse Training Kurikulum 2013

Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Solok yang diwakili oleh Kabid Pembinaan SD, Dafrizal, ketika pembukaan pendampingan inhouse training 1 Kurikulum 2013, SDN.03, Tanjung Balit, Kecamatan X Koto Diatas.

Secara singkat, tambah Kabid, , undang-undang tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya. Di mana kompeten tersebut, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Baca Lainnya :

• Dinas Pendidikan Gelar Kegiatan Lomba Guru Berprestasi 1
• BUPATI SOLOK BUKA KEGIATAN GURU MENULIS DI KABUPATEN SOLOK83
• Bupati Gusmal, Pendidikan di Kab. Solok Perlu Perbaikan Pada Seluruh Lini0
• 239 Kepala Sekolah Kabupaten Solok Dilantik0
• Peduli Pendidikan, Bupati Solok Terima Dwija Praja Nugraha 20170

Sedangkan visi pendidikan tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan, ujarnya.

Dengan demikian Kurikulum 2013 adalah dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara  dan peradaban dunia, tukuknya.

Sedangan Kurikulum merupakan instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan  keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, jelas Kabid.  (Dawai News).